Bogor, 6 Maret 2015, pukul 10.49 WIB @ Depan Ruangan
Pembimbing
Harap-harap Cemas, Penuh Perjuangan
Pagi ini matahari
seolah malu-malu menampakkan cahayanya
Beberapa saat
menggunakan sapu tangan awan untuk menutupinya
Begitupun denganku yang
agaknya enggan untuk bergerak menjauh dari pembaringanku
Mungkin karena
kebiasaan burukku sehingga kelakuanku ini kuanggap biasa saja
Namun jikalau
dipikir-pikir, kebiasaan buruk ini berdampak pada kesehatanku dan menurunkan
daya ingat otak. Tapi ini mungkin karena saya belum membacanya lebih lanjut,
hanya sekedar hipotesis belaka
Pagi ini ku memutuskan
untuk sarapan potongan roti sisa cemilanku semalam yang ditemani suguhan teh
hangat
Kumelahapnya dengan
semangat dan tak lupa membaca do’a sebelum makan
Belum habis teh itu
kuminum, kusudah mengarah ke tempat setrika yang tak jauh dari sisi dudukku di
lantai kamarku.
Biasanya sih saya
menyetrika jauh hari sebelum ke kampus, namun kali ini dikarenakan banyak
kerjaan atau kesibukan menyibukkan diri sehingga telah menjadi kebiasaan baru
lagi yaitu menyetrika sebelum ke kampus atau keluar ke tempat yang jauh.
Saatnya ku berangkat ke
kampus tepatnya pukul 09.05 WIB dan alhamdulillah tak lupa sebelum keluar kamar
yakni sholat dhuha 2 rakaat. Jalanan yang kupilih mengarah ke gedung
pascasarjana. Hari ini agendanya cukup banyak, diantaranya: menanyakan jadwal
seminar untuk ilmu tumbuhan di hari senin, 16 Maret 2015; print out hasil
revisi bahan seminar; konsultasi bahan seminar lagi ke pembimbing 1 dan 2; dan
meminta kesediaan mereka untuk seminar di waktu dan tempat yang tersedia di
pascasarjana, serta jikalau semua urusan selesai maka pergi menemani kak Medal
ke grapari yang bertempat di kota Bogor.
Hmmm....lumayan juga ya
agenda hari ini.
~Ku menyusuri jalan dan
singgah ke salah satu kios dekat kosan untuk membeli aqua. Minuman ini sudah
menjadi barang wajib tiap kali ke kampus. Karena jikalau tidak dipersiapkan
dahulu maka kehausanlah yang kudapat.
Selangkah demi
selangkah kuberjalan dan keluar dari gang kecil kemudian menyeberang jalan
menuju gerbang pintu utama masuk IPB. Jalanan di sekeliling pintu masuk telah dibersihkan
oleh cleaning service kampus.
Kumelewati pos satpam
depan gerbang. Hmmm...sepertinya mereka itu tak dapat lepas walau sedetik dari
aktivitas merokok. Cukup menyebalkan, karena asap rokoknya merusak udara segar
di sekitar taman hutan kampus.
~Tibalah ku pada
ruangan yang kutuju yaitu ruangan pelayanan akademik pascasarjana IPB. Tak lupa
saya mengambil nomor urut 19 dan ternyata itulah nomor urut pertama. Lalu
kubertanya pada salah seorang pegawai bahwa pada hari senin depan apakah masih
bisa mendaftar seminar dan jam berapa bisanya? Bapak pegawainya hanya
menyodorkan isian pendaftaran seminar. Kemudian, kucek dan ricek dan arah
pandanganku tertuju pada kolom senin, 16 Maret 2015 dan disana masih kosong
pada pukul 14.00-15.00. Segera kukembalikan kertas isian itu dan saat mau
pergi, kembali kubertanya, dimana ruangannya ya pak? Ruangan 405, jawab beliau.
Dengan langkah semangat dan agak terburu-buru, saya menuju tempat print out
untuk mencetak bahan seminar. Kulewati lorong demi lorong, gedung demi gedung. Kuhindari melewati jalan
keramaian karena saat itu saya sungguh terburu-buru. Ibarat main game itu,
kadang saya melambung, kadang agak melambat, pembelokan tajam dan balap.
Hihihi....
Setibaku pada tempat
memprint, saya agak terdiam sejenak karena melihat komputer sudah pada terisi
oleh pengunjung. Alhamdulillah tak lama kemudian seorang cewek beranjak dari
tempat duduknya dan telah menyelesaikan urusannya. Segera kumengambil posisinya
dan menyelesaikan urusanku. Memprint 3 rangkap plus gambar berwarna maka cukup
dengan membayar Rp 12.000,00. Sayangnya, karena tak punya uang Rp 3.000,
sehingga mengutang Rp 1000 deh di tempat itu.
~Langkah cepat dan sigap
selalu membersamaiku dan menaiki anak tangga satu per satu menuju lantai 3. Ku
melihat sampah berserakan depan pintu laboratorium benih dan melewati seorang
cowok berkaca mata yang sedang duduk di kursi lorong sambil sibuk memperhatikan
selular genggamannya. Saat itu, beberapa sudut gedung masih sepi, sekiranya
memang seperti itu di saat jam kuliah karena jam sudah menunjukkan pukul 10.00
WIB. Setibaku di ruangan pembimbingku, ternyata mereka sedang tidak berada di
ruangan kerja. Para pembimbingku memiliki ruang kerja yang sama dan meja kerja
yang saling berhadapan. Kuputuskan untuk menengok ke ruangan komdik pasca AGH,
ternyata pembimbing 2-ku pun tak berada disana. Sedih rasanya. Namun pada
ruangan yang besar itu yang hanya dibatasi dinding, duduk seorang Ibu dosen.
Beliau adalah murabbiku (MR) di Bogor ketika semester 1-2, namun sejak bulan maret
2014, saya telah memutuskan untuk vakum alias berhenti. Saya pun punya alasan
atas keputusanku itu. Alhamdulillah hubunganku dengan teman seliqoan dan MR-ku
itu tetap baik-baik saja. Begitulah seharusnya.
~Sms pertanyaan untuk
bertemu para pembimbingku pun segera kulayangkan via sms untuk mengurus berkas
pendaftaran seminar. Saya membutuhkan tandatangan mereka untuk melengkapi
berkasku. Pembimbing 2-ku kebetulan sebagai ketua PS. Pembimbing 1 tak membalas
sms-ku dan pembimbing 2-ku membalas cukup lama dan beliau mengatakan tidak ke
agh. Setelah lama bersms-an dengan pembimbing 2 dan saya tetap menunggu di
depan ruangan kerja mereka, tiba-tiba datanglah pembimbing 1-ku dengan agak
terburu-terburu karena akan segera mengikuti rapat. Kurangtahu rapat apa.
Karena saya kurang fokus jadi saya salah tingkah. Untung Ibunya tidak keberatan
dan saya menyodorkan berkas bahan seminarku sebelum saya masukkan ke akademik
pascasarjana. Alhamdulillah beliau sangat pengertian.
Masuklah sms pembimbing
2-ku bahwa sekiranya butuh tandatangan maka bisa ke Baranangsiang (BS) atau
ketemu besok saja. Saya sempat terhenti sejenak untuk berpikir. Apa yang mesti
kupilih di saat yang sempit ini. Alhamdulillah saya bertanya beberapa hal
mengenai isian biodata seminaris pada seorang teman pasca dan si kakak cukup
membantuku dengan baik. Untuk menyatakan saya bisa ke BS maka kutelepon
beberapa teman yang memiliki motor dan berkenan mengantarku ke rumah beliau.
Saat itu telah menunjukkan pukul 11.30 WIB. Alhamdulillah ada salah seorang
teman yang bersedia, namun ia hanya memiliki 1 helm. Alhamdulillah dapat
pinjaman helm pada salah seorang teman di laboratorium pasca yang sedang sibuk
membantu penelitian teman dekatnya. Motor temanku itu disimpan di kosannya
sehingga kami ke kosannya lalu pergi ke BS. Setelah sholat zduhur maka kami
bersiap-siap berangkat. Namun tiba-tiba ada telepon dari pembimbing 1 bahwa
segera ke ruangan beliau sekarang juga karena jam 1 akan ada rapat lagi. Saat
itu sudah menunjukkan pukul 12.35 WIB. Rasanya saya tidak tenang dan ingin
segera ke kampus. Saya mengingatkan ke temanku dan meminta maaf bahwa saya
mesti singgah ke kampus dulu untuk ketemu pembimbing 1 di kampus. Alhamdulillah
temanku yang 1 ini sungguh sangat baik hati dan saya do’akan semoga segala
urusannya lancar dan sukses serta dilimpahkan rezeki olehNYA. Aamiin.
Karena jalanan dekat
kampus cukup padat kendaraan maka saya memutuskan turun pada tempat parkiran ilegal.
Ilegal karena berhenti pada bukan parkiran umum alias parkiran tempat memprint.
Saya segera berjalan sedikit berlari kecil menuju ruangan kerja pembimbing
1-ku. Disana saya diperlihatkan hasil revisi bahan seminarku yang menurutku itu
cukup banyak dan segera memperbaikinya. Ibunya yakin saya bisa memperbaiki itu
segera sebelum dimasukkan ke pelayanan akademik dan saya memberitahukan beliau
bahwa saya akan ke BS dan ke rumah pembimbing 2. Saya sangat berterima kasih
pada pembimbing 1 dan 2-ku atas pemakluman dan pengertian mereka. Karena ini
pula saya memiliki keyakinan untuk memasukkan jurnalku ke jurnal internasional
asuhan departemen AGH. Semoga jurnal bisa segera dipublish ketika telah
dimasukkan karena cuman sedikit perbaikan saja dan reviewernya cepat menelaah
revisi jurnalku. Aamiin.
Pembimbing 2-ku
mengirimkan alamat rumah beliau karena mengetahui bahwa saya naik motor. Cukup
bertanya pada 4 orang yang diketemui di jalan maka sampailah saya di kediaman
pembimbing 2-ku dengan arahan sms yang dikirimkan beliau sebelumnya. Ketika
sampai disana, Ibu pembimbing 2-ku terlihat pucat dan lemas namun beliau tetap
menjamu kami dengan ramah. Temanku dengan polosnya melepaskan sepatunya ketika
menginjak teras rumah beliau. Rasanya lucu tapi sudah seperti itu rasa sungkan
temanku pada beliau. Setelah beliau tandatangan pada kolom anggota pembimbing
dan ketua PS maka saya dan temanku memutuskan untuk segera balik lagi ke
kampus. Saya sangat berterima kasih atas bantuan pembimbing-pembimbingku. Oleh
karena itu, saya berharap bahwa seminarku dapat berjalan dengan lancar dan
sukses, semua pertanyaan dapat terjawab dengan baik dan saya cukup mengerti
dengan baik apa yang saya tampilkan pada saat seminar nanti. Aamiin ya Allah.
~ Temanku itu bertanya
ketika berhenti di lampu merah: jam berapa sekarang, mba? Jam 2, jawabku. Motor
melaju hingga rasanya hampir terbang. Temanku sangat mengerti dengan posisiku
saat itu, bahwa saya sedang mengejar waktu untuk menyetor berkas ke pascasarjana
sebelum tutup loketnya. Karena cukup balap laju motor sehingga hampir menyentuh
motor lain yang sedang menyeberang jalan dengan paksa dan padatnya kendaraan.
Kejadiannya sudah memasuki wilayah Darmaga. Mungkin setengah jengkal lagi motor
kami menyentuh motor bapak itu. Tentunya kami dan bapak pengendara motor itu
sangat terkejut dengan kejadian tersebut. Namun, saya pun tak boleh berkata
macam-macam karena khawatir mengganggu konsentrasi temanku yang mengendarai
motor. Saya cukup membenarkan apa yang dikatakannya karena sudah seperti itu
adanya. Kemudian, saya mengingatkan kembali bahwa saya mesti singgah ke tempat
fotocopy. Temanku itu cukup memberhentikan motornya percis di seberang jalan
tempat fotocopy. Saya sangat berterima kasih padanya atas perjuangan hari ini.
Bayangkan saja, saat siang-siang saya mengajaknya ke BS sementara ia sedang
berpuasa. Subhanallah ya...seorang wanita sholehah yang bahkan bidadari pun
cemburu padanya. Aamiin.
~Alhamdulillah saya
berhasil memasukkan berkas ke pelayanan akademik pasca dengan mahasiswa yang
dilayani terakhir. Alhamdulillah pegawainya pun cukup membantu dan menyarankan
beberapa hal agar seminarnya bisa berjalan dengan baik. Saat pulang, rasanya
kepala mulai pusing karena belum makan siang. Saat melihat jam tangan yang
sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB, saat sholat ashar, namun perut sudah
kelaparan berat. Alhamdulillah menu kesukaanku di kantin sapta Fateta masih
ada. Sebenarnya saya mau memesan 2 porsi soto tapi bukan saatnya makan banyak
karena perut telah makan jadi mesti dengan porsi cukup saja, tak boleh
berlebih. Walaupun menurutku lambungku sudah terbiasa dengan porsi besar.
Hehe... Kata si kakak melalui wa mengatakan bahwa segera istirahat dan jika
minta bantuan bisa melalui beliau, moga lancar dan sukses semua urusannya.
Aamiin. Saya pun sangat berterima kasih sama si kakak. Alhamdulillah bisa
memiliki orang-orang luar biasa di saat genting seperti tadi itu. Alhamdulillah
wa syukurillah. ^_^
Dalam hati sudah
mengingatkan untuk sholat, tapi karena kondisi tubuh yang penuh keringat
makanya rasanya sangat tidak nyaman, pingin pulang mandi lalu sholat, insya
Allah. Bukannya langsung segera pulang, eh malah singgah di lab. pascapanen
untuk mengembalikan helm pinjaman tadi ke motor teman. Sebelum balik saya ditawari
manggis manis dan agaknya saya cukup mengusik si peneliti dengan
pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya saya juga tak tahu jawabannya dan agak
menguji. Saya pun minta maaf karena tidak membantu dan cukup mengganggu. Saya
pamit dengan baik-baik dan mengambil helm lalu mengarah ke tempat parkiran
motor teman tersebut.
Saat perjalanan pulang
ke kosan saya mengirimkan ucapan terima kasih pada teman yang telah mengantarku
ke rumah dosen tadi.
Hari ini cukup
melelahkan dan penuh perjuangan, kataku dalam hati. Hmmm....
Tulisan ini dilanjutkan
pada pukul 12.48 dan selesai pada pukul 19.22 WIB @ kosan tercinta.
Usai seminar hasil 16/03/2013