Kamis, 29 Desember 2016

"FAMILY EXPO & HARI IBU"

By Ust. Mujetaba
*PERAN IBU DARI KACAMATA ISLAM*

- Tekanan psikis seorang Ibu yang hamil lebih besar daripada tekanan fisik
- Berilah 3 bekal kepada anak perempuan yaitu bekal melindungi, bekal mencukupi, dan bekal kasih sayang.
*Bekal melindungi: perlindungan yang lebih kuat yang harus diberikan kepada seorang anak terutama perempuan adalah PERLINDUNGAN SPIRITUAL.
*Bekal mencukupi: tidak identik dengan memenuhi semua apa yang diinginkan. Belajar dari kisah Fatimah binti Muhammad yaitu ketika Fatimah pergi menemui Rasulullah dan mengeluh karena beratnya pekerjaan rumah tangga beliau bersama Ali bin Abi Thalib sehingga beliau meminta budak kepada Rasulullah. Namun Rasulullah bukanlah mencukupi Fatima dengan memberikan budak namun dengan nasehat bahwa sedikit bersabarlah sehingga nantinya akan muncul kekuatan dan kemampuan dalam merasa cukup atas apa yang ada. Dengan nasehat dari Rasulullah sehingga bagaimana kondisi rumah tangga Fatima & Ali dengan segala kekurangan atau keterbatasan sehingga Fatima tetap merasa cukup.
*Bekal menyayangi: Kasih sayang terbaik dari Ibu kepada anaknya adalah CINTA. Dengan cinta ini sehingga anak mampu memberikan kebaikan-kebaikan cinta kepada orang lain.

Akhir dari materi Ust. Mujetaba:
Pesan kepada suami/anak laki2: bagaimana bisa wanita yang berada di sampingmu lebih kau perhatikan atau lebih kau cintai dibanding Ibumu. Wanita yang ada di sampingmu itu datang padamu ketika kamu sudah bisa menyisir rambutmu sendiri. Bisa berdiri gagah di depan wanita tersebut. Namun Ibumulah yang mengajarkanmu segala hal, bahkan Ibumulah yang mengajarkanmu memakai celan* da*l*m.
Pesan kepada istri/anak perempuan: jangan kau renggut hak Ibu mertuamu. Jangan hanya karena tiap bulannya ia memberikan uang bulanan kepada Ibunya lantas kau marah. Kau tidak memberikan ruang yang cukup kepada Ibu dari suamimu

Bu SRI LESTARI
*PERAN IBU DI ERA DIGITALISASI*

- Jadilah sebagai sahabat bagi anak karena pada sahabatlah seorang anak itu akan berbagi segala keluhan dan cerita.
- Jika anak melakukan kesalahan maka carilah waktu yang tepat, misalnya: anaknya dimandikan dulu, diberi makan dan kemudian dinasehatin maka insya Allah anak bisa menerima dengan baik.
- Jangan biarkan anak selalu bermain dengan gedget. Carilah cara agar anak tidak selalu bermain dengan gedget. Apalagi sekarang ini anak dapat dengan mudah bisa mengakses situs-situs porno di internet.
. Ketahuilah sebelum menjadi sekarang ini, ada tangan lemah dan lembut yang mengajarkannya sehingga bisa menjadi gagah seperti sekarang ini.



Ahad, 25/12/2016 @ Gedung Pariwisata Barua Sapta Pesona. Diamanahkan sebagai panitia Lomba Tumpeng. Maaf ya Ibu-ibu atas kinerjaku yang serba kekurangan.

Kamis, 22/12/2016. Sebelum family expo dan hari Ibu, jalan-jalan ke Toronipa dulu untuk outbon bersama anak SMA Kartika Kendari


   Terima kasih bapak SALAM.


Inilah panitia Outbon yang kece-kece badaiii...







Kamis, 17 November 2016

Materi Munakahat: AYO BURUAN TAKWA (TA'aruf Khitbah WAlimah)

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah setelah sekian lama vakum nulis akhirnya bisa kembali nulis di blogku lagi. Kali ini kuingin berbagi ilmu mengenai "munakahat" atau bahasa Indonesianya "pernikahan". Kuingin mengabadikan catatan pentingku ini disini agar tak kesulitan dalam mencari-cari entah dimana berada yang sungguh akan ditelan oleh waktu alias buku-buku lainnya.

Nah, kali ini perkenankan ya saya menjelaskan lebih rinci ya.

Pemateri: Ust. Prof. Ahmad, MS.; pada 25 November 2013 @ masjid Al Huriyah IPB Bogor

Sebagaimana diterangkan dalam surah An Nur: 32 yang berisi perintah menikah. Nikah adalah Ibadah.


وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

"Dan kawinkanah orang-orang yang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui" (surah An Nur: 32). 

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa:
"Orang yang paling buruk diantara kamu adalam pembujang dan orang yang meninggal terburuk diantara kamu adalah seorang bujang" (HR. At-Thabrani).

Perjanjian yang sangat kuat (mitsaqon ghalizah) terdiri dari dua hal yaitu:
1. Perjanjian dakwah kita kepada Allah.
2. Perjanjian akad nikah.

Apakah kita sering mendengar kata "mampu" dalam pernikahan?
Tahukah apa makna kata "mampu" dalam pernikahan?
MAMPU? Mampu memahami dalam Islam untuk bertanggungjawab dalam berkeluarga.

Ada 3 kewajiban istri, 3 kewajiban suami, 3 kewajiban bersama dan 3 ukuran keberhasilan.
  • Kewajiban suami
  1. menjadikan dirinya dan keluarganya terhindar dari siksa api neraka (QS. Ath-Tahrim: 6)
  2. berkewajiban memberikan nafkah kepada keluarganya yang halal dan toyib. Prinsipnya adalah ada etos kerja dan akhlak kerja. Sebaik-baik mahar adalah yang berupa barang dan memberikan manfaat kepada keluarga
  3. perlakukan istri dengan perlakuan yang baik
  • Kewajiban istri
  1. taat kepada suami di jalan Allah
  2. menjaga dirinya, terlebih lagi ketika suaminya tiada.
  3. merespon treatment dari suami yang baik dengan sebaik-baiknya. Subur dalam 2 hal yaitu subur saat ditanami kebaikan dan subur dalam melahirkan anak.
  • Kewajiban bersama (sehebat-hebatnya istri/suami pasti mereka adalah manusia, memiliki kelemahan)
  1. bersama-sama membentuk keluarga yang sakinah, mawadda dan warahmah.
  2. bekerja sama dalam rangka melahirkan dan membina anak-anak yang sholeh/sholehah.
  3. merakit bersama istri, suami dan anak untuk berdakwah di jalan Allah untuk membina ummat.
  • Ukuran keberhasilan  
  1. iman, akidah dan tauhidnya meningkat
  2. ibadahnya semakin meningkat
  3. sukses dalam dakwah, dakwah meningkat. 
 Tahapan: Ta'aruf, Khitbah, Akad

1. Ta'aruf
Ta'aruf dalam berkeluarga itu adalah seumur hidup. Inntinya:
  1. Mengenal kriteria
  2. Mengenal tanggungjawab (berdasarkan atas kewajiban istri, kewajiban suami, kewajiban bersama) Pilihlah wanita karena harta, keturunan, kecantikan dan agamanya. Barangsiapa memilih bukan karena agama maka binasalah.
  3. Mengenal fisik: berdasarkan pada hal yang boleh dilihat ketika sudah ada ketetapan untuk memilih.
Ikhwan yang baik maka tidak akan memaksa-maksa tetapi justru ia akan memberi waktu untuk mengenal.
 
2. Khitbah : pernyataan khusus untuk melamar dengan mengatakannya pada orang tua atau wali si wanita.
 
Jika sudah dikhitbah atau mengkhitbah maka berlaku 2 hal atau perlu menjaga 2 hal yakni tidak boleh mencari alternatif lain (setelah melamar lalu menunggu jawaban dari wanita tersebut) dan harus menjaga komunikasi. Jika selama khitbah dan ternyata si ikhwan tidak baik maka ikhwan dan akhwat memiliki power yang sama untuk memutuskan khitbah.


jum'at, 18 Nov 2016. Tak jadi olahraga malah jadi olahgaya di jurusan. Hihihi...

 pakaian nikah impian. Subhanallah cantik sangat gaunnya.

Kamis, 06 Oktober 2016

BERPRASANGKA

Untuk kedua kalinya hujan di bulan Oktober. Alhamdulillah bisa menikmati betapa anugerah yang terindah yang turun dari langit dan membasahi permukaan tanah dan mengurangi kehausan tanaman dan tumbuhan yang membutuhkan. Sungguh fenomena alam yang luar biasa yang Allah berikan kepada makhlukNya yang membutuhkan. Apakah manusia akan bersyukur? Ya semoga saya termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang bersyukur kepada Allah. Aamiin ya Allah.

Dengan ditemani udara dingin setelah dibasahi hujan bahkan masih rintik-rintik, kududuk sendiri disini menuliskan sesuatu yang menghiasi pikiranku ke dalam blog ini. Untuk mendukung perasaanku maka kuputarkan lagu-lagu sendu. Ya mungkin bisa membangkitkan semangat menulis. Setelah kurasa persiapanku cukup maka mulailah kumenulis.

Walaupun saya bingung memulai dari mana tapi ketika kita tuangkan saja maka akan mengalir dengan sendirinya.

Setelah sekian lama tidak ketemu dengan seseorang itu maka kami dipertemukan kembali olehNYA di almamater tercinta Kampus Hijau Tridharma. Kami berada pada status yang sama yaitu sama-sama abdi negara. Sejak berada pada tempat kerja yang sama maka secara otomatis kami akan sering bertemu.
Kudulunya akan malu-malu ketika bertemu karena Dia senior dan saya junior namun tidak tuk saat ini. Ya mungkin karena saya sudah berubah. Saya bukan seorang Rahmah yang pemalu dan pendiam. Kusadari bahwa telah banyak perubahan pada diriku. Sekarang sudah lebih rame dan periang. Alhamdulillah. Kumerasa lebih nyaman dengan sikapku yang sekarang. Bahkan dengan sikap tersebut kudapat menutupi perasaan sedihku dan tidak menumpahkan kesedihanku pada orang lain. Orang di luar sana cukup meminum madunya saja.

Kupernah dengar bahwa ada sesuatu antara kami. Ya Dia denganku, bukan saya dengan Dia. Dia yang punya urusan. Saya biasa saja dulunya.
Mungkin karena berpikir tentang masa lalu itu sehingga membuatku berprasangka atas perhatian yang diberikannya. Emang ya kalau cewek itu. Jika ada orang yang beri perhatian maka bilangnya  orang itu ada "rasa". Jika tak diberi perhatian maka bilangnya orang itu jahat. Sungguh aneh. Tapi mau gimana lagi. Maka butuh logika untuk merasionalkan antara apa yang dipikirkan dengan apa yang dirasakan.

Setelah kupelajari rupanya perhatian yang diberikan tidak hanya padaku seorang, namun pula pada banyak orang lain. Betapa lugu diriku yang berpikiran macam-macam. Kuyakin bahwa Dia orang yang baik olehnya itu Dia selalu menebar kebaikan pada orang-orang di sekitarnya. Dia merupakan orang yang penuh cinta kasih.

Apakah mungkin apa yang kupikirkan tentang "prasangka itu" hanya sekedar khayalan atau benar-benar kenyataan? Apakah mungkin perasaan yang dulu padaku masih ada atau sudah tidak ada lagi? Ku tak mampu untuk menjawabnya. Karena yang mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut hanya Dia dan Yang Maha Mengetahui.

Kumohon dengan sangat pada jantungku ini agar tak berdetak kencang jika berada di dekatnya.
Kumohon dengan sangat agar tidak salah tingkah jika berada di dekatnya.
Kumohon dengan sangat untuk tidak lagi merindukannya.
Kumohon dengan sangat agar lebih bijak dalam menghadapi segala sesuatunya.    



*Perang ini mulai datang lagi. Apakah kudapat memenangi perang ini?

Ya Allah bimbinglah hambaMu ini pada jalanMu yang benar dan lurus. Hiasilah hatiku dan sikapku dengan keimanan dan berilah hamba kecintaan kepada keimanan. Hanya kepada Engkaulah hamba memohon, meminta perlindungan dan keselamatan dunia dan akhirat. Lindungilah orang-orang yang kucintai dimanapun mereka berada. Aamiin Allahumma Aamiin.




Jalan-jalan ke Pantai Napabale Muna sehabis dari nikahan ka Maria & ka Yashar.
Kostumnya masih kostum pesta. Hehe...


Jumat, 08 Juli 2016

Sepintas Lalu

Bukan karena terpaksa ku menuliskan apa yang terlintas di hati dan pikiran.
Bukan pula karena pelampiasan.
Apalagi pelepas lelah.
Sungguh menulis itu tak sekedar itu.
Kita dapat membuat dunia kita sendiri dengan menulis dan dengan itu sudah cukup.

Ku ingin menuliskan tentang kerinduan.
Kerinduan yang entah kapan dan seperti bagaimana ujungnya.
Nyatanya, kuselalu menahan kerinduan. Memikirkan tanpa aplikasi.
Aplikasi nyata ya dengan komunikasi dengan yang dirindukan.
Namun, tidak denganku. Kutahan kerinduan ini. Karena kutahu dia belum pantas untuk dirindu.
Terkadang, ku bermain tentang kerinduan. Siapa yang menang atau kalah dalam merindu? Ini dapat terlihat dari siapa yang duluan menghubungi.
Tapi, tahukah dia bahwa sebelum dia menghubungi maka saya yang duluan mendo'akan?
Saya tak berhak menghubungi duluan tapi jika untuk urusan do'a maka saya bisa meratui.
Ku tahan rindu itu dan kutuang dalam untaian do'a. Do'a yang terbaik untukmu wahai yang dirindu.
Walau kita terpisah dalam ruang dan waktu. Tapi, do'a dan Allah-lah yang menyatukan kita.
Merindu itu menyakitkan. Sakitnya tersimpan di dalam dada. Rasanya menyesakkan. Tapi sudahlah, sungguh itu tak mengapa. Kita pun masih bisa untuk bersua kan? Bersua karena Allah yang mentakdirkan.

Pertemuan itu akan jadi indah jika memang dilandaskan karena kerinduan dari Allah dan kembali kepadaNYA. Olehnya itu, tiada lagi terucap ataupun tertulis kerinduan itu. Cukup pada kediamanku.

Wahai yang dirindu...tahukah engkau?

 
Kebersamaan dengan keluarga tiada terkira kebahagiaannya. Itulah anugerah terindah dalam hidupku. Semoga Allah senantiasa memberkahiku, keluargaku dan hartaku. Aamiin.

   

Minggu, 03 Juli 2016

Pertemuan Dengan Alumni di bulan Ramadhan 1437 H

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah wa syukurillah hambaMu ini masih diberi umur panjang dan berbagai kenikmatan sehingga dapat bersua dengan bulan suci Ramadhan 1437 H. Sungguh tiada henti-hentinya saya bersyukur padaMu ya Allah atas kesempatan emas dan berharga ini. Tak semua orang bisa berjumpa dan berpelukan erat dengan Ramadhan. Karena sungguh beberapa orang di permukaan bumi dan penjuru dunia disana telah dipanggil oleh Allah Subhanahu Wata'ala dan kembali ke sisiNya. 

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan suka cita, duka cita, perjuangan, dan sejuta rasa yang tertuang menjadi satu dalam hati. Mungkin tak sanggup seluruhnya untuk dinampakkan secara jasadiyah karena cukuplah rohaniah yang menanggung penuh rasa itu. Tak perlu semua orang tahu tentang rasa apa yang sedang dirasakan tapi cukup yang indah saja yang terlihat. Bukan berarti tak mau berbagi tapi tak ingin membuat hati orang lain menjadi ikut gelisah. Olehnya itu bukan kesedihan yang akan kubagi tetapi kegembiraan dan kebahagiaan yang kualami selama bulan Ramadhan. 

Bulan Ramadhan adalah bulan berbagi dengan saudara, bulan yang penuh dengan sosialisasi dan silaturahim. Bulan yang penuh dengan kasih dan sayang. Kata orang bijak: harus dikasih dulu baru disayang. Tentu kupercaya itu. Mana bisa kita menuntut banyak agar orang lain mau menyayangi kita sedangkan kita sendiri tak menyayangi orang lain. Sama halnya dengan mana bisa kita dihargai sebelum kita menghargai orang lain. Olehnya itu, sayangilah, kasihilah dan berbagi kebaikanlah dengan orang lain maka suatu ketika energi positif itu akan kembali kepada kita. Ya mungkin kembalinya tak cepat tapi insya Allah nanti. Apalagi diperkuat dengan suatu hadist sebagai berikut:

Kalian tak akan masuk surga hingga kalian beriman, & tidaklah kalian beriman hingga kalian saling menyayangi. Maukan kalian aku tunjukkan atas sesuatu yg mana apabila kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling menyayangi. Sebarkanlah salam di antara kalian. Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb telah memberitakan kepada kami Jarir dari al-A'masy dgn sanad ini. Dia berkata, Rasulullah bersabda:
Demi Dzat yg jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tak akan masuk surga hingga kalian beriman, sebagaimana hadits Abu Mu'awiyah & Waki'. [HR. Muslim No.81]. 

Bukber Alumni Pengurus MPM Al Zaytun (Azy) Faperta UHO

Sungguh pertemuan ini telah dirancang satu bulan sebelum acara berlangsung. Bahkan telah melewati banyak revisi baik dari waktu, tempat dan orang-orang yang akan berkenan hadir di acara tersebut. Alhamdulillah pada akhirnya acara ini dapat terlaksana juga walau terkesan terpaksa karena katanya khawatir jika anggota keluarga Azy sudah pada mudik. Acara ini telah dilaksanakan di Sari Laut dekat Pasar Panjang Lepo-lepo pada hari Ahad, 26 Juni 2016. Yang hadir pun lumayan banyak dan terutama dan diutamakan hadir adalah kepala RT yaitu kak La Ode Ilmin Yuntafau, SP dan bu wakil yaitu kak Nurhasanah, S.Hut serta anggota-anggota keluarga lainnya yang mana tambahan akhwatnya ada saya dan kak Nur'Azmi Hamid, SP., sedangkan tambahan ikhwan cukup banyak lah yaitu berjumlah 8 orang. Saya ingin menyebutkan satu persatu nama ikhwannya tapi khawatir salah dalam penulisan nama. Jadi totalnya berjumlah 12 orang yang dalam acara buka puasa bersama Alumni Pengurus MPM Al Zaytun Faperta UHO. Alhamdulillah pula dari sana menghasilkan ide-ide yang insya Allah dapat memberikan kemajuan, peningkatan dan berkembang demi ikatan Alumni Azy ini. Tiada lain dan tiada bukan dengan mengharap ridho dan cinta Allah Subhanahu Wata'ala dari habluminnas. Betapa indahnya menjalin ukhuwah dengan berlandaskan cinta karena Allah. Tentu dapat dipahami walaupun kami ikhwan-akhwat itu bersaudara, namun di dalamnya ada batasan dan adab yang telah diatur dalam Islam. Semoga Allah senantiasa memberikan kami menghiasi kami dengan keimanan, memberikan kecintaan dengan keimanan dan menjauhkan kami dari kekufuran, kekafiran dan kemaksiatan. Aamiin Allahumma aamiin.

*Mohon maaf saya telat datangnya tapi saya ikut kan acara intinya yakni diskusi tentang masa depan MPM Al Zaytun Faperta UHO. Jaya dan sukses tuk kita semua. ALLAHU AKBAR...

Bukber Alumni Agroteknologi 2008 Faperta UHO

Kami merupakan angkatan pertama terbentuknya program studi/jurusan Agroteknologi di Faperta UHO. Awalnya masih terpisah-pisah yaitu jurusan Ilmu Tanah, Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman, dan Agronomi. Sejak tahun 2008 ketiga jurusan tadi disatukan dalam Agroteknologi, namun ketiga jurusan tersebut menjadi konsentrasi di semester 5 dan 6. Akan tetapi, di tahun 2016 baru lagi dibentuk dengan formasi terpisah-pisah. Selamat ya bagi jurusan Ilmu Tanah yang baru membentuk jurusan tersendiri. 
 
Itulah sekilas info tentang jurusanku. Kini kukembali lagi pada acara alumninya ya. Nah, tuk acara bukber kali ini ada cerita deg-degannya juga. Bagaimana tidak? Tempat janjian yang telah ditentukan ternyata tertutup. Mana janjiannya jam 5-an dan itu sudah pukul 17.15. Sudah telat sih tapi rupanya teman-teman pun baru berkumpul jam segitu dan ikut terkejut melihat tempat tersebut yang tertutup, Kopi Idaman closed. Tentunya mesti ambil ide dan langkah seribu untuk berpindah tempat, mencari alternatif. Untung ada wanita cantik bernama Tina (panggilan akrabnya) yang menemaniku saat itu. Lalu kami berlalu menuju Mie Pangsit 88. Sayangnya disana pun tempatnya tidak kondusif karena sudah full jadi tidak cukup untuk ber-10 orang. Lagi gentingnya mencari tempat, masuk telepon dari wanita cantik lainnya yaitu Merry (panggilan akrabnya) yang saat itu baru pulang kerja dan tempat kerjanya dekat dengan posisi kami berada saat itu yaitu masih di depan Mie Pangsit 88. Kami pun memutuskan untuk terus berjalan dan tidak menunggu kedatangan Merry. Maafin kami ya Merry-chan. Sepanjang jalan kami menoleh kiri dan kanan sembari Tina menghubungi si Merry yang kami tinggalkan. Sudah ada teman-teman yang datang di tempat janjian itu. Mereka pun menunggu hasil dari kami. 
 
Alhamdulillah setelah agak jauh berjalan dengan motor, kami pun menemukan tempat yang cocok yaitu Warung Pojok 1025. Akhirnya nemu juga tempat bukbernya. Maafin saya ya teman-teman karena saya tak mengecek terlebih dahulu tempat itu sebelum membuat janji. Teman-teman yang datang pun cukup banyak. Mereka adalah Agra Ardiansyah SP. (Agra), Asis SP., Mercy SP. (Echy), Agustina SP. (Tina), Yusrina SP. (Rina), Risnawati SP. (InanK), Stefany Darsan SP. (Fany), Sri Wangadi SP. (She), Merry Jusellina Fatunlebit SP. (Merry), Afiati Bahrawi SP. (Fia), dan tentunya saya juga dong Siti Rahmah Karimuna, SP., M.Si.  (Rahmah).
 
Setelah berbuka kami berempat (saya, InanK, Tina dan Fany) bersegera menuju masjid Muadz bin Jabal untuk sholat magrib. Sekembalinya kami dari masjid ternyata ada porsi mie pangsit yang kurang sehingga mie milik Tina diberi ke InanK dan saya berbagi dengan Tina. Lagi asyik menyantap tahu-tahu si Fany memberikan sepertiga bagiannya kepadaku. Wah wah.... ini namanya anugerah walaupun sedikit berat menghabiskan. Walaupun hari itu tak berpuasa tapi tetap saja saya ikutan puasa juga. Tak berpuasa tapi sudah bisa sholat magrib. Hehe...
 
Acara ini telah berlangsung pada hari Rabu, 29 Juni 2016. Sesungguhnya acara ini dipelopori oleh Tina walau ia tak mengaku. Tak hanya Tina tapi juga ada Fany dan Denih yang baru balik dari daerah rantauan. Jadi kami berinisiatif untuk ketemuan sebelum balik ke rumahnya di kampung. Tapi sayang, mas Denih (Denih Wahyudin, SP.) tak datang karena pesawatnya baru tiba magrib jadi ia memutuskan untuk langsung mengarah ke rumahnya di Abuki, serta kawan-kawan lainnya yang sebenarnya masih ada di Kendari tapi tak sempat untuk datang. Sedih sih tapi tak mengapa.
Yang penting ratu hatiku (nunjuk InanK) bisa datang. Dapat kukatakan bahwa suatu anugerah terindah ia bisa datang di acara bukber alumni. Senang sekali rasanya. Karena biasanya ia tak bisa hadir karena suatu alasan. Terlihat dari bukber Alumni Pengurus MPM Azy ia tak datang. Tapi kali ini ia bela-belain datang loh. Yeeeaah... Upss....alhamdulillah...
 

Sebelum balik dari tempat berbuka, kami sempetin aja tuk berfoto di depan tempat itu. Tahu-tahu pemilik warungnya mematikan lampunya alias kami diusir karena berisik. Hihihi... kami tetap kekeuh dan meminta kesempatan tuk berfoto kedua kali. Hasilnya lebih cantik kan...
 
Bukber Alumni SMPN 10 Kendari 2005

Kali ini saya pun masih menyempatkan diri untuk mengikuti acara buka puasa bersama dengan Alumni SMPN 10 Kendari 2005. Sungguh ini baru kali pertama saya ikut setelah 11 tahun kami tak bertemu sejak lulus SMP. Kalau teman-teman yang dekat rumahnya di perdos mah saya bisa sering bertemu. Namun akan berbeda pada teman-teman yang sudah menikah, kerja di luar kota dan walaupun menetap di Kendari tapi memang benar-benar tak pernah bertemu. Alhamdulillah banyak pula yang hadir. Walaupun mereka datangnya telat sih. Janjinya jam 5 dan saya datang jam setengah 6, namun parahnya ada yang datang setelah magrib. Hikss.... Jadilah saya princess yang tercantik diantara para pangeran. Hihihi... Untungnya sahabatku Bunda Siska datang di waktu yang tepat. Sungguh ia tak berubah. Badannya tetap begitu aja walau sudah punya 2 orang anak. Walau kedatangannya pun dengan sedikit tragedi. Dia diantar oleh sahabat kecilnya bernama Syamsul Bahri (Ancu). Ya mungkin karena si Ancunya ini grogi bawa motor bersama wanita cantik dan sahabat lama yang baru kali itu juga ketemu, menyebabkan lengan jaketnya terlindas terali motor. Wah tragisnya jaketnya itu. Mana si Ancunya bilang ia habis membonceng Ibu-ibu yang terkesan gemuk sehingga bajunya menjadi rusak seperti itu. Hmmm...ada-ada aja ya. 
 
Kami kembali memflash back kejadian di waktu SMP. Walau kadang tak semua memori kembali dalam ingatan. Saya senang sekali bisa bertemu kalian di Kedai Kopi Son pada hari Jum'at, 1 Juli 2016. Semoga kita bisa menjadi orang-orang sukses dan mampu mensukseskan orang lain juga. Aamiin.          

 Princessnya alumni 2005

Maaf ya saya balik duluan jadi mukaku tak nampak di foto ini. Hehe... Maap.

Foto eksis dengan sahabat yang udah 11 tahun tak ketemu. Makasih sayang... Kiss by.
Tersenyumlah agar dunia pun ikut tersenyum... senyum yang ikhlas tentunya...


              

Kamis, 23 Juni 2016

Diam-diam Simpatik

Mulanya kubertemu dengan orang itu rasanya biasa saja. Kenal pun cuman tahu muka doang. Lalu karena teman-teman sering memanggilnya sehingga tanpa sadar dan dengan sendirinya kumenjadi tahu siapakah nama orang itu.

Suatu ketika kubertemu dengan orang itu di sekolah. Tentu saja kuterkejut. Kukira orang itu bekerja sebagai buruh bangunan di sekolah itu. Eh ternyata salah. Tahu-tahu siswa-siswi memanggil orang itu dengan sebutan "guru". Oh orang itu guru toh rupanya. Iya sih orang itu memang nampak lembutnya. Alhamdulillah kan dan itu namanya anugerah Ilahi. Hehe... jadi muji orang itu deh.

Saya kan termasuk guru pendatang baru di sekolah itu dan alhamdulillah bisa cepat membaur dengan guru-guru lainnya. Ya memang guru-guru di sekolah itu kece-kece abis lah. Lalu di hari awal kerja dan tiap ketemu orang itu saya berilah senyuman manisku. Sayang senyuman itu tak dibalas senyum manis juga. Cuman balasan tatapan mata yang kosong alias tak memiliki arti alias bingung lah mengartikan apa maksud tatapannya.
Karena tiap kali tersenyum tak direspon baik maka sejak saat itu saya tak lagi menebar senyum pada orang itu. Bahkan jikalau mau berpapasan maka saya tunduk aja. Jika berada pada ruangan yang sama maka kuanggap orang itu tak berada disitu. Mungkin sikap dinginnya itu adalah teguran bagiku agar tak menebar senyum pada lawan jenis. Tetep positif thinking aja lah. Hehe... 

Selang beberapa waktu kemudian terjadi tragedi yang menyangkut amanahnya di struktur. Orang itu punya amanah maka begitupun denganku yang dipercayakan dengan amanah itu. Saya sudah meminta izin pada kedua bidang di struktur itu tapi sepertinya itu tak diterima oleh ketua bidang yang lain. Saya cuman bisa pasrah karena tak tahu mesti berbuat apa. Kuserahkan persoalan itu pada ketua bidangku karena saya bertugas sebagai anggota. Sejak tragedi itu saya jadi agak minder sama orang itu. Kalau bisa jangan sampai ketemu deh.

Namun, takdir berkata lain dengan mempertemukan kami kembali pada amanah di bidang yang sama di bulan Ramadhan 1437 H. Allahu Akbar. Memang ya kalau sudah saudara maka takkan bisa putus kecuali kafir dan kematian. Orang itu memang nyaman diajak kerjasama. Lagipula orang itu lebih dulu terjun pada amanah itu jadi tentu saya mesti belajar dari orang itu.

Pernah ya suatu ketika saya datang ke sekret siang-siang lalu meminta izin untuk dibukakan pintu. Biasanya ya kalau ada akhwat yang datang maka ikhwan kan mesti pura-pura tak lihat kek, pura-pura tak kenal kek atau pura-pura apalah itu. Eh dia mah beda. Malah saya dilihatin mulu, kan jadi saling menangkap pandangan. Saya kan tak sengaja melihat. Kalau orang itu sengaja or tak sengaja saya tak tahu lah. Maksudku mengapa ia tak pura-pura aja. Ya mungkin karena ia refleks melihat sumber suara salam kali ya. Hehe... mulai kegeeran deh saya. La la la la la...

Sekarang saya sama orang itu sudah lebih cair alias tak kaku lagi. Kadang panggil "akh", "pak guru" atau langsung panggil nama. Tergantung apa yang dipikiran dan terucap di lisanku ini. Yang penting tidak panggil cin, say atau panggilan sayang lainnya. Kan bisa berabe jika macam itu. Hahaha...

Kalau ingat orang itu seolah ingat adikku sendiri. Untungnya macam begitu. Jangan sekali-kali berulah. Cukuplah dengan ulahku yang kemarin-kemarin itu.

Salam semangat dan kasih dari Rahmah Sholeha untuk "orang itu".  

Hari Kartini di Sekolah, main-main balon lah kita

Studi Wisata Alam di Pantai Nambo, belajar dan bermain sungguh mengasyikkan