ADAB YANG BERKAITAN DENGAN TELEPON
(Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Syayyid Nada dalam
kitab Mausuu’atul Aadaab al-Islamiyah, Diterjemahkan menjadi Ensiklopedi Adab
Islam menurut Al Qur’an dan Hadist)
Adab yang berkaitan
dengan orang yang menghubungi:
1. Menghadirkan
dengan niat yang benar, misalnya menghubungi ortu untuk mengabdi kepada mereka,
menghubungi karib kerabat untuk menyambung silaturahim.
2. Jangan
menghubungi pada waktu-waktu yang tidak pantas. Menghubungi melalui telepon
ibarat mengunjungi seseorang di rumahnya, sama namun berbeda. Tidaklah patut
mengunjungi seseorang pada waktu yang tidak tepat yaitu pada waktu subuh buta,
tengah malam, istirahat dan waktu lainnya. Tidak mengubungi seseorang kecuali
pada waktu yang pantas.
3. Jangan
melakukan panggilan lebih dari 3 kali, kecuali dalam keadaan darurat. Ibarat
mengetuk pintu atau panggilan 3 kali. Bisa jadi orang yang dihubungi tidak
berkeinginan untuk mengangkat telepon dan bisa membangunkan orang di sekitar.
4. Orang
menghubungi hendaklah mendahului mengucapkan salam. Orang yang menghubungi
seumpama dengan mengetuk pintu.
5. Hendaklah
memperkenalkan diri. Sama halnya adab meminta izin sehingga orang yang menerima
panggilan mengenalinya.
6. Tidak
memperpanjang pembicaraan tanpa kepentingan. Menyia-nyiakan waktu dan mubasir
harta karena menghabiskan pulsa dengan hal yang kurang bermanfaat.
7. Tidak
menggunakan telepon umum terlalu lama tanpa kepentingan.
8. Orang
yang menghubungi hendaklah yang mengakhiri pembicaraan dengan tata cara yang
baik. Sama halnya orang yang mengunjungi lah yang meminta izin pamit bukan pada
tuan rumah yang menyuruhnya pergi.
9. Meletakkan
ganggang telepon dengan lembut ketika mengakhiri pembicaraan. Tidak memberikan
ruang bagi syetan untuk merusak silaturahim antar sesama manusia.
Tidak egois, tidak menyakiti dan
tidak merugikan.
Orang yang menerima panggilan
seumpama dengan orang yang menerima tamu.