Rabu, 10 Juni 2015

Mengacau lagi...

Seperti biasanya hari itu saya tak keluar kosan dan melakukan banyak aktivitas hanya di sekitaran kamar kosan aja. Saat itu menunjukkan jam makan siang. Hmmm...belum ada makanan nih tuk siang ini. Olehnya itu, terbersit untuk memasak sendiri. Sebenarnya sih untuk penghematan juga ini mah. hehe.... Jadilah saya membuat makanan yang bisa dinikmati dengan segala keterbatasan dan kekurangannya. Bahan agar masih ada namun kurang gulanya nih. Di balik kejauhan nampak sirup choco pandan marjan yang sudah lama belum dihabiskan karena selera juga kadang suka berubah-ubah. Jadilah saya membuat agar  santan dengan santan yang sisa sedikit menyebabkan larutan agar jadi encer dan sebagai perasa adalah sirupnya. Alhamdulillah jadilah agar cantik berwarna pink dan rasanya pun enak. hehehe.... Setelah itu, saya mencoba membuat telur omelet isi sawi yang peroleh dari lab. pascapanen (hasil penelitian mba Ari). Alhamdulillah dapat 2 batang. Terus ada pemberian tomat juga dari adik S1 yang sedang penelitian di lab.
Omeletnya sudah jadi dan dilanjutkan dengan menggoreng kentang. Humm...hari ini asyik menunya nih. Tapi ada hal yang disayangkan yaitu rasa omeletnya didominasi oleh garam. Owalah...kelebihan garam ternyata. Wah nyesek...tapi tetap aja bisa dinikmati wong diri sendiri kok yang masak. Hihihi...

Saya masih menyisakan setengah bagian omelet tuk bisa dinikmati pada makan malam. Jahilnya saya, ta suruh cobain sama kakak kosan. Sebut aja namanya ka Caca. Tapi sudah saya bilang kok kalau omelet ini asin. Lidah masing-masing orang kan bisa beda-beda. Ternyata, si kaka tidak tahan dengan asin omeletnya hingga tak sanggup untuk menelannya dan pengen memuntahkannya. Dengan lugunya saya sambil senyum-senyum lugu dan sedikit gerakan tambahan, menyuruh si kaka untuk membuangnya aja. Saya biasa aja sih. Terus dicobain sama adik kosan bernama Eda. Owalah...mengatakan hal senada dengan ka Caca. Tina yang juga berada disana saat itu tak berani untuk mencobanya. Hahaha... Omeletnya saya hancurkan lalu saya campur dengan mie goreng dan mengurangi sedikit bumbu mie-nya. Namun hasilnya tetap aja masih keasinan. Lidah sampai berasa makan garam. Hari ini benar-benar jahil deh. Semuanya mesti disyukuri karena disitulah proses pembelajarannya.

Semangat belajar memasak Rahmah sholeha nan cerdas....

Miss you my Mommy. Big hug and kiss for you.


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar