Selasa, 10 Maret 2015

Episode perjalanan



Senin, 9 Maret 2015, pukul 10.49 WIB @ Depan Ruangan Pembimbing Kampus IPB, Bogor

Harap-harap Cemas, Penuh Perjuangan

Pagi ini matahari seolah malu-malu menampakkan cahayanya
Beberapa saat menggunakan sapu tangan awan untuk menutupinya
Begitupun denganku yang agaknya enggan untuk bergerak menjauh dari pembaringanku
Mungkin karena kebiasaan burukku sehingga kelakuanku ini kuanggap biasa saja
Namun jikalau dipikir-pikir, kebiasaan buruk ini berdampak pada kesehatanku dan menurunkan daya ingat otak. Tapi ini mungkin karena saya belum membacanya lebih lanjut, hanya sekedar hipotesis belaka
Pagi ini ku memutuskan untuk sarapan potongan roti sisa cemilanku semalam yang ditemani suguhan teh hangat
Kumelahapnya dengan semangat dan tak lupa membaca do’a sebelum makan
Belum habis teh itu kuminum, kusudah mengarah ke tempat setrika yang tak jauh dari sisi dudukku di lantai kamarku.
Biasanya sih saya menyetrika jauh hari sebelum ke kampus, namun kali ini dikarenakan banyak kerjaan atau kesibukan menyibukkan diri sehingga telah menjadi kebiasaan baru lagi yaitu menyetrika sebelum ke kampus atau keluar ke tempat yang jauh.
Saatnya ku berangkat ke kampus tepatnya pukul 09.05 WIB dan alhamdulillah tak lupa sebelum keluar kamar yakni sholat dhuha 2 rakaat. Jalanan yang kupilih mengarah ke gedung pascasarjana. Hari ini agendanya cukup banyak, diantaranya: menanyakan jadwal seminar untuk ilmu tumbuhan di hari senin, 16 Maret 2015; print out hasil revisi bahan seminar; konsultasi bahan seminar lagi ke pembimbing 1 dan 2; dan meminta kesediaan mereka untuk seminar di waktu dan tempat yang tersedia di pascasarjana, serta jikalau semua urusan selesai maka pergi menemani kak Medal ke grapari yang bertempat di kota Bogor.
Hmmm....lumayan juga ya agenda hari ini.

~Ku menyusuri jalan dan singgah ke salah satu kios dekat kosan untuk membeli aqua. Minuman ini sudah menjadi barang wajib tiap kali ke kampus. Karena jikalau tidak dipersiapkan dahulu maka kehausanlah yang kudapat.
Selangkah demi selangkah kuberjalan dan keluar dari gang kecil kemudian menyeberang jalan menuju gerbang pintu utama masuk IPB. Jalanan di sekeliling pintu masuk telah dibersihkan oleh cleaning service kampus.
Kumelewati pos satpam depan gerbang. Hmmm...sepertinya mereka itu tak dapat lepas walau sedetik dari aktivitas merokok. Cukup menyebalkan, karena asap rokoknya merusak udara segar di sekitar taman hutan kampus.

~Tibalah ku pada ruangan yang kutuju yaitu ruangan pelayanan akademik pascasarjana IPB. Tak lupa saya mengambil nomor urut 19 dan ternyata itulah nomor urut pertama. Lalu kubertanya pada salah seorang pegawai bahwa pada hari senin depan apakah masih bisa mendaftar seminar dan jam berapa bisanya? Bapak pegawainya hanya menyodorkan isian pendaftaran seminar. Kemudian, kucek dan ricek dan arah pandanganku tertuju pada kolom senin, 16 Maret 2015 dan disana masih kosong pada pukul 14.00-15.00. Segera kukembalikan kertas isian itu dan saat mau pergi, kembali kubertanya, dimana ruangannya ya pak? Ruangan 405, jawab beliau. Dengan langkah semangat dan agak terburu-buru, saya menuju tempat print out untuk mencetak bahan seminar. Kulewati lorong demi lorong,  gedung demi gedung. Kuhindari melewati jalan keramaian karena saat itu saya sungguh terburu-buru. Ibarat main game itu, kadang saya melambung, kadang agak melambat, pembelokan tajam dan balap. Hihihi....
Setibaku pada tempat memprint, saya agak terdiam sejenak karena melihat komputer sudah pada terisi oleh pengunjung. Alhamdulillah tak lama kemudian seorang cewek beranjak dari tempat duduknya dan telah menyelesaikan urusannya. Segera kumengambil posisinya dan menyelesaikan urusanku. Memprint 3 rangkap plus gambar berwarna maka cukup dengan membayar Rp 12.000,00. Sayangnya, karena tak punya uang Rp 3.000, sehingga mengutang Rp 1000 deh di tempat itu. 

~Langkah cepat dan sigap selalu membersamaiku dan menaiki anak tangga satu per satu menuju lantai 3. Ku melihat sampah berserakan depan pintu laboratorium benih dan melewati seorang cowok berkaca mata yang sedang duduk di kursi lorong sambil sibuk memperhatikan selular genggamannya. Saat itu, beberapa sudut gedung masih sepi, sekiranya memang seperti itu di saat jam kuliah karena jam sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB. Setibaku di ruangan pembimbingku, ternyata mereka sedang tidak berada di ruangan kerja. Para pembimbingku memiliki ruang kerja yang sama dan meja kerja yang saling berhadapan. Kuputuskan untuk menengok ke ruangan komdik pasca AGH, ternyata pembimbing 2-ku pun tak berada disana. Sedih rasanya. Namun pada ruangan yang besar itu yang hanya dibatasi dinding, duduk seorang Ibu dosen. Beliau adalah murabbiku (MR) di Bogor ketika semester 1-2, namun sejak bulan maret 2014, saya telah memutuskan untuk vakum alias berhenti. Saya pun punya alasan atas keputusanku itu. Alhamdulillah hubunganku dengan teman seliqoan dan MR-ku itu tetap baik-baik saja. Begitulah seharusnya.

~Sms pertanyaan untuk bertemu para pembimbingku pun segera kulayangkan via sms untuk mengurus berkas pendaftaran seminar. Saya membutuhkan tandatangan mereka untuk melengkapi berkasku. Pembimbing 2-ku kebetulan sebagai ketua PS. Pembimbing 1 tak membalas sms-ku dan pembimbing 2-ku membalas cukup lama dan beliau mengatakan tidak ke agh. Setelah lama bersms-an dengan pembimbing 2 dan saya tetap menunggu di depan ruangan kerja mereka, tiba-tiba datanglah pembimbing 1-ku dengan agak terburu-terburu karena akan segera mengikuti rapat. Kurangtahu rapat apa. Karena saya kurang fokus jadi saya salah tingkah. Untung Ibunya tidak keberatan dan saya menyodorkan berkas bahan seminarku sebelum saya masukkan ke akademik pascasarjana. Alhamdulillah beliau sangat pengertian.
Masuklah sms pembimbing 2-ku bahwa sekiranya butuh tandatangan maka bisa ke Baranangsiang (BS) atau ketemu besok saja. Saya sempat terhenti sejenak untuk berpikir. Apa yang mesti kupilih di saat yang sempit ini. Alhamdulillah saya bertanya beberapa hal mengenai isian biodata seminaris pada seorang teman pasca dan si kakak cukup membantuku dengan baik. Untuk menyatakan saya bisa ke BS maka kutelepon beberapa teman yang memiliki motor dan berkenan mengantarku ke rumah beliau. Saat itu telah menunjukkan pukul 11.30 WIB. Alhamdulillah ada salah seorang teman yang bersedia, namun ia hanya memiliki 1 helm. Alhamdulillah dapat pinjaman helm pada salah seorang teman di laboratorium pasca yang sedang sibuk membantu penelitian teman dekatnya. Motor temanku itu disimpan di kosannya sehingga kami ke kosannya lalu pergi ke BS. Setelah sholat zduhur maka kami bersiap-siap berangkat. Namun tiba-tiba ada telepon dari pembimbing 1 bahwa segera ke ruangan beliau sekarang juga karena jam 1 akan ada rapat lagi. Saat itu sudah menunjukkan pukul 12.35 WIB. Rasanya saya tidak tenang dan ingin segera ke kampus. Saya mengingatkan ke temanku dan meminta maaf bahwa saya mesti singgah ke kampus dulu untuk ketemu pembimbing 1 di kampus. Alhamdulillah temanku yang 1 ini sungguh sangat baik hati dan saya do’akan semoga segala urusannya lancar dan sukses serta dilimpahkan rezeki olehNYA. Aamiin.
Karena jalanan dekat kampus cukup padat kendaraan maka saya memutuskan turun pada tempat parkiran ilegal. Ilegal karena berhenti pada bukan parkiran umum alias parkiran tempat memprint. Saya segera berjalan sedikit berlari kecil menuju ruangan kerja pembimbing 1-ku. Disana saya diperlihatkan hasil revisi bahan seminarku yang menurutku itu cukup banyak dan segera memperbaikinya. Ibunya yakin saya bisa memperbaiki itu segera sebelum dimasukkan ke pelayanan akademik dan saya memberitahukan beliau bahwa saya akan ke BS dan ke rumah pembimbing 2. Saya sangat berterima kasih pada pembimbing 1 dan 2-ku atas pemakluman dan pengertian mereka. Karena ini pula saya memiliki keyakinan untuk memasukkan jurnalku ke jurnal internasional asuhan departemen AGH. Semoga jurnal bisa segera dipublish ketika telah dimasukkan karena cuman sedikit perbaikan saja dan reviewernya cepat menelaah revisi jurnalku. Aamiin.
Pembimbing 2-ku mengirimkan alamat rumah beliau karena mengetahui bahwa saya naik motor. Cukup bertanya pada 4 orang yang diketemui di jalan maka sampailah saya di kediaman pembimbing 2-ku dengan arahan sms yang dikirimkan beliau sebelumnya. Ketika sampai disana, Ibu pembimbing 2-ku terlihat pucat dan lemas namun beliau tetap menjamu kami dengan ramah. Temanku dengan polosnya melepaskan sepatunya ketika menginjak teras rumah beliau. Rasanya lucu tapi sudah seperti itu rasa sungkan temanku pada beliau. Setelah beliau tandatangan pada kolom anggota pembimbing dan ketua PS maka saya dan temanku memutuskan untuk segera balik lagi ke kampus. Saya sangat berterima kasih atas bantuan pembimbing-pembimbingku. Oleh karena itu, saya berharap bahwa seminarku dapat berjalan dengan lancar dan sukses, semua pertanyaan dapat terjawab dengan baik dan saya cukup mengerti dengan baik apa yang saya tampilkan pada saat seminar nanti. Aamiin ya Allah.

~ Temanku itu bertanya ketika berhenti di lampu merah: jam berapa sekarang, mba? Jam 2, jawabku. Motor melaju hingga rasanya hampir terbang. Temanku sangat mengerti dengan posisiku saat itu, bahwa saya sedang mengejar waktu untuk menyetor berkas ke pascasarjana sebelum tutup loketnya. Karena cukup balap laju motor sehingga hampir menyentuh motor lain yang sedang menyeberang jalan dengan paksa dan padatnya kendaraan. Kejadiannya sudah memasuki wilayah Darmaga. Mungkin setengah jengkal lagi motor kami menyentuh motor bapak itu. Tentunya kami dan bapak pengendara motor itu sangat terkejut dengan kejadian tersebut. Namun, saya pun tak boleh berkata macam-macam karena khawatir mengganggu konsentrasi temanku yang mengendarai motor. Saya cukup membenarkan apa yang dikatakannya karena sudah seperti itu adanya. Kemudian, saya mengingatkan kembali bahwa saya mesti singgah ke tempat fotocopy. Temanku itu cukup memberhentikan motornya percis di seberang jalan tempat fotocopy. Saya sangat berterima kasih padanya atas perjuangan hari ini. Bayangkan saja, saat siang-siang saya mengajaknya ke BS sementara ia sedang berpuasa. Subhanallah ya...seorang wanita sholehah yang bahkan bidadari pun cemburu padanya. Aamiin.  

~Alhamdulillah saya berhasil memasukkan berkas ke pelayanan akademik pasca dengan mahasiswa yang dilayani terakhir. Alhamdulillah pegawainya pun cukup membantu dan menyarankan beberapa hal agar seminarnya bisa berjalan dengan baik. Saat pulang, rasanya kepala mulai pusing karena belum makan siang. Saat melihat jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 15.30 WIB, saat sholat ashar, namun perut sudah kelaparan berat. Alhamdulillah menu kesukaanku di kantin sapta Fateta masih ada. Sebenarnya saya mau memesan 2 porsi soto tapi bukan saatnya makan banyak karena perut telah makan jadi mesti dengan porsi cukup saja, tak boleh berlebih. Walaupun menurutku lambungku sudah terbiasa dengan porsi besar. Hehe... Kata si kakak melalui wa mengatakan bahwa segera istirahat dan jika minta bantuan bisa melalui beliau, moga lancar dan sukses semua urusannya. Aamiin. Saya pun sangat berterima kasih sama si kakak. Alhamdulillah bisa memiliki orang-orang luar biasa di saat genting seperti tadi itu. Alhamdulillah wa syukurillah. ^_^
Dalam hati sudah mengingatkan untuk sholat, tapi karena kondisi tubuh yang penuh keringat makanya rasanya sangat tidak nyaman, pingin pulang mandi lalu sholat, insya Allah. Bukannya langsung segera pulang, eh malah singgah di lab. pascapanen untuk mengembalikan helm pinjaman tadi ke motor teman. Sebelum balik saya ditawari manggis manis dan agaknya saya cukup mengusik si peneliti dengan pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya saya juga tak tahu jawabannya dan agak menguji. Saya pun minta maaf karena tidak membantu dan cukup mengganggu. Saya pamit dengan baik-baik dan mengambil helm lalu mengarah ke tempat parkiran motor teman tersebut.
Saat perjalanan pulang ke kosan saya mengirimkan ucapan terima kasih pada teman yang telah mengantarku ke rumah dosen tadi.

Hari ini cukup melelahkan dan penuh perjuangan, kataku dalam hati. Hmmm....  



Tulisan ini dilanjutkan pada selasa, 10 Mar 2015 pukul 12.48 dan selesai pada pukul 19.22 WIB @ kosan tercinta.


             

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar